Pentingnya Dorong Pembentukan Rencana Kelola Perhutanan Sosial di Dua Hutan Adat

Posted By admin on Mar 11, 2024


Bahtera Alam, Kampar – Perkumpulan Bahtera Alam pada Sabtu, 9 Maret 2024 melakukan kegiatan terkait Perhutanan Sosial sebagai bagian dari kegiatan Proyek Dana TERRA for Customary Forest (TERRA-CF) melalui program BPDLH. Dana TERRA for Customary Forest (TERRA-CF) adalah program BPDLH yang digagas bersama Climate and Land Use Alliance (CLUA) dalam rangka mendukung implementasi program Perhutanan Sosial untuk mewujudkan pengelolaan hutan, tata guna lahan, dan ekosistem yang berkelanjutan.

Kegiatan ini menginisiasi Badan Usaha Masyarakat Adat dalam rangka mewujudkan pengelolaan Hutan Adat berkelanjutan di Hutan Adat lmbo Pomuan dan Boncah Uda Kenegerian Kampa Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Kegiatan yang dilaksanakan di Mushalla Muhammadiyah Darul AI-Huda, Jawi-jawi Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampar, dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, ninik mamak, kemenakan, dan masyarakat dari desa tersebut.

Perkumpulan Bahtera Alam saat melakukan pertemuan dengan komunitas MHA di Kenegerian Kampa pada Sabtu, 9 Maret 2024 (Foto : BA)

Dalam pertemuan, Perkumpulan Bahtera Alam melakukan sosialisasi tentang kegiatan proyek dana TERRA-CF dan membahas bersama masyarakat untuk mewujudkan pembentukan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) dan Rencana Kelola Perhutanan Sosial (RKPS) di desa dampingan.

Kegiatan yang ditaja oleh Perkumpulan Bahtera Alam melalui program BPDLH ini, dilakukan di Hutan Adat sebagai lanjutan pelaksanaan kegiatan setelah diterbitkannya SK Hutan Adat oleh pemerintah RI.

Pada Ahad, 10 Maret 2024, kegiatan yang sama kembali dilakukan di kawasan Hutan Adat Imbo Putui yang berada di Kenegerian Petapahan Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar. Spesifik kegiatan ini salah satunya juga adalah membentuk kelompok usaha Perhutanan Sosial dan menyusun Rencana Kelola Perhutanan Sosial (RKPS). Dalam diskusi di dua komunitas ini (Masyarakat Hukum Adat di Kenegerian Kampa dan Kenegerian Petapahan), disambut dengan antusias oelh masyarakat setempat, dan mendapatkan respon serta dukungan positif dari kelompok Masyarakat Hukum Adat.

Perkumpulan Bahtera Alam saat berdiskusi dengan komunitas MHA di Kenegerian Petapahan pada Ahad, 10 Maret 2024 (Foto : BA)

38

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *