Pojok Bahtera


Bahtera Alam – Pada tahun 1994, lahir Forest Stewardship Council (FSC), sebuah lembaga internasional yang didirikan sebagai tindak lanjut dari Konferensi PBB tentang Pembangunan dan Lingkungan (Earth Summit) di Rio de Janeiro pada tahun 1992. FSC hadir dengan misi untuk mengubah tren pengelolaan hutan menjadi lebih berkelanjutan, berfokus pada pemanfaatan yang bertanggung jawab, konservasi, dan restorasi. Pembentukan ini...

Read More

Bahtera Alam – Di sebuah pagi yang tenang di Kenegerian Petapahan, Habib berdiri di tepi Hutan Adat Imbo Putui. Matanya menyapu hijau lebat pohon-pohon tua yang menjulang, dengan batang kokoh dan dedaunan lebat. Di sinilah ia tumbuh, di bawah naungan pohon-pohon ini, menyerap kearifan yang diwariskan leluhurnya. Sebagai salah satu pemuda adat, Habib memiliki tanggung jawab besar—menjaga dan mengelola hutan adat yang menjadi nadi...

Read More

[Bahtera Alam] Perayaan Tujuh Liku adalah tradisi turun temurun yang dilakukan oleh warga Suku Asli Anak Rawa di Kampung Penyengat, Kabupaten Siak, Riau. Tradisi ini dilakukan rutin setiap tahun pada bulan Ramadhan. Perayaan Tujuh Liku bertujuan untuk memperkuat integrasi sosial. Perayaan Tujuh Liku merupakan perayaan adat dan keagamaan pada komunitas Suku Asli di Riau di mana suku Asli Anak Rawa termasuk salah satu di dalamnya....

Read More
Legenda Kepahlawanan Si Koyan

Legenda Kepahlawanan Si Koyan


Posted By on May 15, 2024

[Bahtera Alam] Suku Akit di Kepulauan Meranti memiliki catatan sejarah dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Salah seorang tokoh Meranti yang terkenal dengan nama Si Koyan, telah berjuang melawan Belanda pada masa Sultan Syarif Kasim II, sultan terakhir dari Kerajaan Siak. Si Koyan lahir pada tahun 1906 di Kampung Mengkopot. Si Koyan ini berasal dari Suku Akit di Sungai Mandau, sebuah tempat yang terletak antara Gasib dan...

Read More

[Oleh : Marzuki] Sembari menikmati kopi yang disajikan oleh Mak Okon di kediamannya, malam itu kami seolah dibawa kembali ke masa silam. Bayangan kenangan Mak Okon yang sudah terbenam dihidupkan kembali lewat kisah-kisah dulu, hingga seakan hadir kembali di depan mata kami. Sebagai seniman tradisional, Mak Okon merajut cerita dari bait-bait kenangan masa lampau, diselingi nyanyian-nyanyian yang menghanyutkan. Tabik encik due sejoli,...

Read More

[Bahtera Alam – Tulisan oleh : Ghulma Lutfi Hanifasyam] Indonesia merupakan negara kepulauan, memiliki ragam suku bangsa dengan kekayaan budaya, adat istiadat, dan kearifan lokal yang unik. Salah satu wujud kearifan lokal adalah memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar masyarakat adat secara berkelanjutan. Sejak zaman dahulu masyarakat adat identik dengan keahliannya mengelola sumber daya alam dan mempertahankannya tetap...

Read More

[Bahtera Alam, penulis oleh : Selasih] Di dalam komunitas adat, perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya, tradisi, dan seni tari tradisional. Mereka adalah penjaga kearifan lokal yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, menjadikan mereka pilar utama dalam melestarikan warisan budaya yang berharga. Pengetahuan tradisional, cerita leluhur, dan nilai-nilai etika sering...

Read More
Ubi Mengalo Menu Khas Masyarakat Sakai

Ubi Mengalo Menu Khas Masyarakat Sakai


Posted By on Apr 28, 2023

Bahtera Alam [Penulis : Selasih] – Masyarakat adat Suku Sakai di Provinsi Riau adalah salah satu kelompok etnis pribumi yang mendiami wilayah tersebut. Mereka memiliki karakteristik budaya dan adat istiadat yang khas, meskipun, seperti yang sering terjadi dengan suku-suku pribumi, mereka menghadapi berbagai tantangan dalam mempertahankan tradisi mereka karena dampak modernisasi dan perubahan lingkungan. Suku Sakai di Riau dahulu...

Read More

Bahtera Alam – High Carbon Value (HCV) merupakan suatu konsep yang dikenal dalam bidang lingkungan dan keanekaragaman hayati, khususnya dalam pengelolaan hutan. Konsep ini diperkenalkan pada tahun 2003 oleh sejumlah organisasi lingkungan dunia, dan diadopsi oleh produsen dan pemerintah dalam upaya untuk mempromosikan pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Namun, konsep HCV ini juga memiliki dampak yang cukup signifikan bagi...

Read More

[Bahtera Alam] Masyarakat hukum adat memiliki nilai, tradisi, dan adat yang berbeda dengan masyarakat umum, termasuk dalam hal penyelesaian masalah hukum dan konflik. Oleh karena itu, diperlukan dialog antara masyarakat hukum adat dan para pemangku kepentingan terkait seperti pemerintah, perusahaan, dan masyarakat umum. Selain itu, masyarakat hukum adat seringkali menghadapi tantangan dalam menjaga keberlangsungan wilayah adat mereka,...

Read More

BAHTERA ALAM – Perhutanan Sosial adalah sistem pengelolaan Hutan lestari yang dilaksanakan dalam Kawasan Hutan Negara atau Hutan Hak/Hutan Adat yang dilaksanakan oleh Masyarakat setempat atau Masyarakat Hukum Adat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial budaya dalam bentuk Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Adat, dan Kemitraan Kehutanan....

Read More

Bahtera Alam – Sumber daya alam (SDA) di Indonesia khususnya di Riau dikuasai oleh segelintir pebisinis atau pemodal sehingga manfaat SDA itu sendiri secara substansial belum dinikmati oleh sebagian besar masyarakat. Ini terjadi karena pengelolaan SDA tersebut belum memenuhi prinsip-prinsip keadilan dan keberlanjutan. Akibat dari belum terpenuhinya prinsip-prinsip itu, akses masyarakat terhadap SDA menjadi sangat rendah,...

Read More

Bahtera Alam – Perjuangan Masyarakat Hukum Adat (MHA) untuk mendapatkan pengakuan dari negara harus menempuh perjalanan panjang. Meskipun telah banyak peraturan dan kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah pusat terkait pengakuan dan perlindungan MHA, jalan untuk mendapatkan hak-hak Masyarakat Adat tidaklah mudah karena perlu proses pendampingan yang intens dan dukungan dari parapihak serta kemauan politik yang kuat dari...

Read More

(Mencari Jejak Sejarah di Bumi Khatulistiwa) Oleh : ZALDI ISMET 1. Orang Subayang dalam Adat Akhir abad ke 18 tepatnya 1883 Masehi kondisi Rantau Kampar kiri dalam kondisi tegang, ekpedisi Netcher dari pemerintah Kolonial Belanda yang berpusat di Bengkalis, sudah lalu memasuki Rantau Kampar Kiri. mereka melakukan berbagai penyelidikan terhadap sumber saya alam berupa hasil tambang, hasil hutan, kekayaan alam yang tersimpan di dalam...

Read More

[Bahtera Alam] Perhutanan Sosial (PS) adalah sistem pengelolaan Hutan lestari yang dilaksanakan dalam Kawasan Hutan Negara atau Hutan Hak/Hutan Adat yang dilaksanakan oleh Masyarakat setempat atau Masyarakat Hukum Adat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial budaya dalam bentuk Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Adat, dan Kemitraan Kehutanan. (PP....

Read More

Bahtera Alam – Beberapa tahun yang lalu, sebagian besar masyarakat Kampung Penyengat Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Tetapi saat ini profesi sebagai nelayan tidak bisa lagi dipertahankan karena hasil tangkapan tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Menurut penelitian Suci Fahriza, dkk. (2020), di Kampung tidak ada tempat untuk menjual hasil tangkapan dan pemerintah...

Read More

Bahtera Alam – Hutan Adat Imbo Ayo yang berada di Desa Kesumbo Ampai Kecamatan Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, merupakan rumah singgah bahkan tempat tinggal bagi beberapa jenis burung yang bermigrasi atau menetap di wilayah adat Bathin Sobanga. Jenis burung seperti Rangkong Badak, Rangkong Papan, Kengkareng Perut Putih dan Kengkareng Hitam sering terlihat bertengger di atas dahan pohon pada pagi dan sore hari....

Read More

Bahtera Alam – Sejak ratusan tahun lalu, masyarakat adat Suku Sakai khususnya Bathin Sobanga memiliki budaya berburu dan meramu. Berburu dan meramu merupakan pola kehidupan masyarakat adat Suku Sakai sejak dahulu kala, dan dilakukan oleh kaum laki-laki (orang tua, pemuda, dan anak laki-laki yang beranjak dewasa). Orangtua akan mewariskan ilmu berburu dan meramu kepada anak laki-laki mereka agar ketika dewasa kelak memiliki bekal...

Read More
Perempuan Adat dan Pengelolaan SDA

Perempuan Adat dan Pengelolaan SDA


Posted By on Jun 2, 2022

Bahtera Alam – Di saat matahari pagi timbul di ufuk Timur dan diiringi kicauan burung bersahutan, seorang Perempuan Adat telah ‘tenggelam’ dalam aktivitas rutin harian dengan berbagai kegiatan rumah tangga. Setelah selesai mengurus segala keperluan keluarga, sang ibu mulai mempersiapkan segala kebutuhan untuk berangkat ke kebun. Sebuah ambung (wadah yang ukurannya mirip karung yang dianyam menggunakan rotan) disandang di kepala...

Read More

Bahtera Alam – Pohon Berangan (Castanea spp) atau Kastanye merupakan tanaman yang hidup di hutan dan menghasilkan buah yang disebut dengan Buah Berangan (Bangan) atau istilah asingnya Chestnuts (kacang keju). Beberapa puluh tahun silam pohon Berangan sangat awam bagi masyarakat Riau karena banyak tumbuh di dalam kawasan hutan di Riau, tetapi karena deforestasi yang tinggi – penebangan hutan yang bertujuan mengubah lahan...

Read More