Bahtera Alam, Pekanbaru – Dalam memberikan inspirasi kepada perempuan adat untuk mengembangkan ide-ide bisnis kreatif dan berkelanjutan yang sesuai dengan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya, dan untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan antara perempuan adat dan UMKM yang telah sukses serta menciptakan jejaring yang berkelanjutan untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal, Perkumpulan Bahtera Alam pada Senin, 29 Januari 2024 melakukan studi banding bersama perwakilan komunitas Perempuan Adat di Riau, dengan mengunjungi UMKM yang ada di Pekanbaru.
Studi Banding ini diikuti oleh komunitas Perempuan Adat dari Masyarakat Hukum Adat (MHA) Suku Asli Anak Rawa, MHA Suku Akit Kepulauan Meranti, MHA Suku Sakai Kampung Adat Mandi Angin, dan MHA Suku Sakai Desa Kesumbo Ampai.
Hasri Dinata sebagai pelaksana kegiatan Studi Banding menjelaskan, output dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan perempuan adat melalui transfer pengetahuan dari UMKM, memungkinkan mereka mengelola dan mengembangkan sumber ekonomi alternatif dengan lebih efektif.
“Selain itu, terbangunnya bentuk usaha yang selaras dan teradaptasi dengan perempuan adat, serta relevan dengan konteks budaya dan lingkungan lokal, menjadi harapan untuk mencapai output yang diinginkan,” jelas Hasri.
Ada dua narasumber UMKM yang dikunjungi dalam kegiatan ini, yaitu Nurhasni, Pemilik Zayyan Home Made dan Zuraida Guchi, Pemilik Kaida Collections.
Nurhasni banyak menjelaskan tentang bagaimana mengolah ikan sarden di rumah (home made) menjadi produk ikan sarden siap saji dalam bentuk beku. Produk yang mereka buat menjadi alternatif bagi peminat penganan ikan sarden yang selama ini dalam bentuk produk kalengan. Selain itu pemilik Zayyan Home Made ini juga menjelaskan kepada Perempuan Adat bagaimana memanfaatkan tanaman yang ada di sekitar pekarangan atau yang mudah ditanam untuk dijadikan produk yang bernilai jual, seperti produk pisang kipas beku siap goreng dan produk abon dari ikan.
Zuraida Guchi, Pemilik Kaida Collections, dalam kesempatan yang sama mengajarkan secara langsung kepada Perempuan Adat cara membuat hiasan bunga dengan mudah, dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat sekitar kita. Pegiat UMKM ini menunjukkan berbagai hasil karya dari rumah seperti jepit rambut, buket bunga, bros baju, dan pernak pernik mungil yang memiliki nilai jual dan mudah untuk dibuat dikala senggang.
Kegiatan Studi banding ini mendapatkan apresiasi dari Perempuan Adat, karena telah membuka wawasan dan menambah pengalaman serta ilmu baru, sehingga pengalaman hasil studi banding ini bisa mereka bawa ke kampung dan bisa didistribusikan di dalam komunitas mereka. (Mom/BA)
46