Potensi Hutan Adat di Riau Capai 300 Ribu Ha, Pengakuan Terus Meningkat
RIAU ONLINE, PEKANBARU – Provinsi Riau memiliki potensi besar dalam pengelolaan hutan adat. Sejumlah lembaga, termasuk World Resources Institute (WRI), memetakan indikasi potensi hutan adat di daerah ini yang bisa mencapai sekitar 300 ribu hektare. Sebaran terbesarnya berada di kawasan dataran tinggi dan hulu, seperti Kabupaten Kampar, Kuantan Singingi, dan Indragiri Hulu. Di wilayah tersebut, masyarakat adat dikenal masih menjaga kearifan lokal dalam mengelola hutan dan ruang hidupnya. Potensi serupa juga terlihat di wilayah pesisir,...
read moreHutan Sebagai Tabungan Karbon
Bahtera Alam – Hutan alam adalah paru-paru dunia. Di dalamnya tersimpan kehidupan, udara bersih, sumber air, dan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Namun, ada satu hal penting yang sering tidak terlihat mata: hutan juga menyimpan cadangan karbon. Karbon ini tersimpan di batang pohon, daun, akar, hingga tanah, hasil dari proses fotosintesis selama puluhan bahkan ratusan tahun. Cadangan karbon ibarat “tabungan” bumi. Saat hutan tetap utuh, karbon itu aman tersimpan di alam. Tetapi begitu pohon ditebang, dibakar, atau hutan dibuka...
read moreBele Kampung, Jaga Nafas Leluhur Suku Akit di Tanjung Padang
Bahtera Alam. Di sebuah desa di pesisir timur Riau, suara doa dan denting irama tradisi masih menggema saban tahun. Masyarakat Hukum Adat Suku Akit di Desa Tanjung Padang menyebutnya Bele Kampung, sebuah ritual sakral yang diwariskan turun-temurun sebagai penanda hubungan manusia dengan alam dan leluhur. Tahun ini, kegiatan Bele Kampung dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2025 dimulai dari pagi hingga malam menjelang pukul 22.00 WIB. Bagi masyarakat Suku Akit, Bele Kampung bukan sekadar tradisi, melainkan bagian dari identitas dan...
read moreBupati Inhu Bantu Perjuangkan Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat
SULUHONLINE.ID (RENGAT) – Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto menerima kunjungan silaturahmi dari Batin – Batin Suku Adat Talang Mamak bersama lembaga Bahtera Alam, Selasa 14 Oktober 2025. Salah satu Patih Adat dari Rakit Kulim menyerahkan Persirihan dan memakaikan Topi Togoh kepada Bupati Ade sebagai lambang kehormatan dari Masyarakat Suku Talang Mamak. Sebagai wadah diskusi, pertemuan itu berlangsung di Rumah Dinas Bupati Inhu Jalan Jendral Ahmad Yani,Rengat mengumpulkan Batin Batin Talang Mamak dari daerah Batang Cenaku,...
read moreMenhut Percepat Pemberian Hutan Adat, Libatkan LSM dan Masyarakat Sipil
DetikNews.Jakarta – Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni memaparkan beberapa program Kementerian Kehutanan yang sudah berjalan dan terwujud di masyarakat. Apa saja? “Banyak (terwujud), Perhutanan Sosial itu kan salah satu cara titik temu antara kepentingan pembangunan dan lingkungan kita, dalam kurun waktu cukup lama masyarakat semacam diharamkan untuk masuk ke hutan, dijaga secara ketat oleh polisi hutan yang terjadi adalah ilegal, mereka masuk ke hutan secara diam-diam secara ilegal yang kemudian kucing-kucingan dengan...
read moreRitual Tujuh Likow: Jejak Spiritual Suku Akit di Malam 27 Ramadhan
Bahtera Alam – Tujuh likow atau tujuh likur merupakan salah satu ritual di komunitas Suku Akit yang memiliki singgungan dengan Islam. Acara tujuh likur bertepatan dengan dua puluh tujuh Ramadhan kalender hijriah. Kalangan umat Islam di Pulau Jawa meyakini pada malam-malam ganjil akhir Ramadhan terutama malam 25, 27, atau 29 merupakan malam yang baik atau Lailatul Qodar. Maka di sebagian kalangan umat Islam, pada malam-malam itu mereka akan mengadakan kenduri di masjid, membawa sedekah makanan secara bergantian, untuk dinikmati bersama...
read moreJoged Sonde dan Tari Gendong: Warisan Tari Tradisional Suku Akit
Bahtera Alam – Joget sonde merupakan tarian tradisional atau dalam istilah Melayu disebut joged. Tarian tradisional ini berasal dari kalangan Suku Akit di Desa Sonde, dibuat pada tahun 1960-an, sehingga disebut dengan Joged Sonde. Penerus Joged Sonde saat ini adalah Cik Minah. Ia memainkan Joged Sonde diiringi alat musik tradisional yaitu tetawak (gong), piul (biola), dan tamur (rebana). Lagunya yang terkenal bernama “Jengger Jolok” (Lihat: https://www.youtube.com/watch?v=ImJdq20RVgA). Lagu pengiring yang biasa dibawa dalam tari sonde...
read morePengenalan ART-TREES dan Implikasinya bagi Masyarakat Adat di Riau
Bahtera Alam – Provinsi Riau saat ini sedang bergerak menuju arah pembangunan hijau melalui berbagai inisiatif, salah satunya program GREEN for Riau. Salah satu langkah penting yang sedang diperkenalkan adalah penggunaan ART-TREES sebagai standar internasional untuk mendukung implementasi REDD+ berbasis yurisdiksi. Lalu, apa sebenarnya arti istilah ini dan bagaimana dampaknya bagi masyarakat adat serta lokal di Riau? REDD+ adalah singkatan dari Reducing Emissions from Deforestation and forest Degradation plus. Program ini merupakan...
read moreFOLU Net Sink 2030: Peluang dan Tantangan bagi Riau serta Masyarakat Adat
Bahtera Alam – Target besar Indonesia untuk mencapai FOLU Net Sink 2030 telah menjadi perhatian banyak pihak. Konsep ini berarti sektor kehutanan dan penggunaan lahan (Forestry and Other Land Use/FOLU) harus mampu menyerap emisi karbon lebih besar atau setidaknya setara dengan jumlah emisi yang dilepaskan pada tahun 2030. Ambisi ini bukan hanya soal menjaga iklim global, tetapi juga menyangkut masa depan hutan dan masyarakat yang hidup di sekitarnya—terutama di daerah seperti Riau, di mana hutan, gambut, dan masyarakat adat memiliki...
read more‘Talang Mamak’, Satu-satunya Masyarakat Adat Riau yang Belum Dapat Pengakuan Formal Pemerintah
Pekanbaru berazamcom – Komunitas suku asli ‘Talang Mamak’ di Kabupaten Indragiri Hulu, tampaknya menjadi satu-satunya masyarakat adat di Riau yang belum mendapat pengakuan formal pemerintah, sehingga rentan terhadap konflik agraria dan menjadi korban konflik itu. Hal ini terungkap dalam FGD (focus group discussion) yang ditaja FISIP Universitas Riau, (Unri), Kamis (24/7) akhir pekan lalu. Menurut Junaidi Syam SSn MA, pengakuan formal Pemerintah Riau terhadap masyarakat ‘terasing’ Talang Mamak adalah suatu keniscayaan. Sebab selama ini...
read more