Bahtera Alam – Setiap manusia selama hidupnya pasti mengalami perubahan-perubahan baik perubahan sosial maupun budaya. Adapun perubahan-perubahan yang terjadi itu menjadi gejala yang normal di dalam masyarakat. Perubahan yang terjadi salah satunya yang paling mempengaruhi adalah karena kemajuan sistem komunikasi dalam teknologi informasi yang digunakan untuk menyebarkan atau menyampaikan berbagai topik informasi baik secara individu maupun kelompok.
Media Komunikasi massa merupakan faktor besar dalam mempengaruhi perubahan sosial dan budaya masyarakat. Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak atau elektronik yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat-tempat serta mempunyai tujuan dan efek tertentu terhadap masyarakat.
Pada kegiatan YMKL bertema “Peningkatan Kapasitas Para Pihak Sebagai Upaya Perlindungan dan Penghormatan Hak Masyarakat Hukum Adat” yang bekerjasama dengan Bahtera Alam serta didukung oleh Ford Foundation dan Kementerian Dalam Negeri pada 5 – 6 September 2022, terungkap bahwa Masyarakat Hukum Adat (MHA) di Riau seperti Suku Sakai Bathin Sobanga, Suku Asli Anak Rawa, MHA Petapahan, MHA Tanjung Belit, dan Suku Akit memiliki harapan besar kepada media massa.
“Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya, baik itu kawan-kawan NGO dan kawan-kawan pers. Untuk selanjutnya pasca itu, kami berharap kepada kawan-kawan media, apapun yang kami lakukan, sebesar apapun yang kami buat, kami harapkan media dapat membantu kami dalam menyebarkan aktivitas-aktivitas kami. Karena isu-isu apapun itu kalau hanya berkembang di masyarakat, itu tidak berdampak signifikan. Tapi apabila isu-isu di masyarakat adat dapat di-publish kepada khalayak banyak, tentu isu-isu di tempat kami bisa dapat didengar dan dirasakan oleh pemerintah,” ungkap Gusferi, Masyarakat Adat Kenegerian Kampa, Kampar.
Pernyataan salah satu peserta yang merupakan masyarakat adat tersebut, juga menjadi trigger bagi media massa yang ada di Riau untuk ikut serta membantu, memperkuat, dan melindungi Masyarakat Hukum Adat di Riau. Dalam pernyataan peserta tersebut, sangat jelas harapan Masyarakat Hukum Adat agar media dapat mengambil peran dalam membantu mereka, ketika suara mereka tidak lantang terdengar oleh pemerintah ataupun oleh para pihak lainnya. Adanya campur tangan media, Masyarakat Hukum Adat merasa suara dan harapan mereka dapat sampai kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk melindungi hak-hak mereka.
Informasi yang disampaikan oleh media secara tidak langsung akan mempengaruhi pola pikir dan perilaku para pihak yang menjadi target informasi sehingga mendorong mereka untuk melakukan perubahan-perubahan seperti mendukung Masyarakat Hukum Adat untuk mendapatkan hak-hak mereka kembali.
Sebagai lembaga pelopor perubahan melalui penyebaran informasi, maka keberadaan atau eksistensi media di tengah-tengah masyarakat khususnya bagi masyarakat adat mempunyai peran yang sangat penting.
Oleh karena itu, peran media sangat besar dalam membantu masyarakat adat untuk memperoleh perlindungan dan pengakuan atas hak-hak mereka. Media menjadi corong aspirasi masyarakat dan penyampai informasi yang efektif untuk menggaungkan suara dan harapan-harapan mereka.
Terakhir, di samping membantu mempublikasikan segala aktivitas, harapan, keluh dan kesah masyarakat adat di Riau, media juga berperan dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat adat untuk mendapatkan informasi terkait yang tentunya bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat adat, termasuk dalam hal mengantisipasi terjadinya perubahan-perubahan di di dalam masyarakat itu sendiri seperti terjadinya perubahan sosial, adat istiadat, dan budaya asli dari masyarakat adat.
Penulis : Hari Novar/Editor : MH
